Rabu, 18 Mei 2016

It's Our 8! #HalalinDongMoment

Saya bukan seseorang yang begitu tertarik dengan cinta, saya juga tidak peduli apa pentingnya sebuah cinta, cinta yang saya maksud adalah sebuah perasaan berbeda dari seseorang yang tidak sedarah dengan kita. Sebut saja, Kekasih. Apa itu kekasih? Awalnya saya berpikir bahwa seorang kekasih itu hanya teman, teman biasa, tidak perlu pusing-pusing untuk memikirkan sang kekasih itu. Dulu, menurut saya, kekasih tidak berarti lebih selain teman dekat. Hahaha, terdengar klise, ya? Tapi memang begitu, untuk saya. Membuang air mata kesedihan untuk seseorang yang hanya "teman dekat", itu Bodoh.

Tetapi....

Itu Dulu.

Sekarang, tepatnya 8 bulan yang lalu saya menemukan seseorang yang berbeda. Orang itu terlihat seperti, hhhmmm......tidak ada yang aneh dari orang itu, tapi saya tidak bisa membohongi diri saya sendiri, ada yang aneh dari orang itu saat pertama saya melihatnya. Bukan, bukan karena fisiknya yang terbilang "Not Bad", apalagi untuk saya yang tidak peduli tentang itu, bukan juga karena finansial dan kendaraannya. Lalu apa? Yang pertama saya rasakan adalah bahwa saya melihat ada diri saya di dalam dirinya, itu suatu hal aneh untuk saya. "Ah, ini perasaan yang sama seperti sebelum-sebelumnya" Ucap saya dalam hati. Tapi, ketika orang itu pergi dari tempat saya berada, kenapa hati ini terasa sedih sekali? Padahal saya tidak tau dia itu siapa, orang seperti apa, dan tidak pernah ada hubungan sebelumnya. Cukup lucu.

Entah kenapa saya bisa memikirkan seseorang yang belum saya kenal itu disetiap ingin atau bangun tidur. Lucu sekali. Sehari setelahnya ketika saya baru bangun dan membuka mata, lalu memeriksa handphone pintar, ada sebuah chat masuk...."Keren juga profpict nya" BLAAARRR! Badan saya langsung terasa dingin, dan lucunya, bibir ini tersenyum sendiri. Pagi yang berbeda dari biasanya.


Tidak ada yang berbeda dengan perbincangan-perbincangan manusia biasanya, hanya saja saya merasa lebih kaku dan jaim. Waktu terus berjalan, kami memutuskan bertemu untuk yang kedua kalinya. Dengan perasaan bahagia saya menunggu kabar baik dari dia, janji bertemu jam 19.00, tapi hingga jam 20.00 tidak ada kabar baik yang saya tunggu. "Kalo sampe jam 20.30 dia gak hubungin gue, jangan harap gue mau ketemu dia lagi" Saya mulai underestimate. Tapi 3 menit kemudian dia menelfon, hahaha ternyata ucapan saya hangus. Dan malam itu hanya makan.

Cukup lama menjalani hubungan yang tidak jelas arahnya kemana, saya menuntut kejelasan walau awalnya tidak saya tunjukkan, mungkin dia juga merasa begitu. "Ini kalo gini-gini aja mending gue cabut deh, gak jelas, buang-buang waktu" Lagi-lagi underestimate saya muncul. Namun esoknya, ada sesuatu yang tidak saya duga terjadi pada saya. Singkatnya, kami sah menjadi sepasang Kekasih pada 18 September 2015!


Satu bulan Pertama,
Masih sibuk dengan diri sendiri, belum begitu peduli dengan pasangan masing-masing, saya-pun sibuk dengan urusan saya.

Memasuki Bulan Kedua,
Belum, ini juga masih biasa saja. Kita masih butuh waktu untuk saling mengenal, siapa saya dan siapa kamu. Namun kita menjalaninya dengan cukup baik.

Bulan Ketiga datang,
Mulai mengenal lebih dalam dan lebih jauh. Saya Berkata "Aku mau ke Bandung ah, kalo kamu gak mau ikut, aku sendiri aja ya" dengan nada menantang, dan akhirnya kami Piknik ke Bandung, berani sekali laki-laki ini menerima tantangan saya (Baca perjalanan saya ke Bandung di sini).

Bulan Keempat,
Sejak perjalanan ke Bandung, hubungan kami menjadi lebih dalam, mulai merasa takut kehilangan, takut ditinggal jauh, memikirkan perasaan pasangan, ini tidak seperti satu bulan pacaran. Di bulan keempat ini saya sudah merasa jika "saya" ada di dalam "dirinya". Dan ya, masa Training pertama telah usai!

Bulan Kelima,
Kita habiskan untuk jalan-jalan keliling Jakarta, sebenarnya kegiatan ini sudah kita lakukan dari awal pacaran, dan kami menyukai ini! Satu lagi Hobi yang kami rutin lakukan, Foto dan Ngegig! (ini wajib).

Bulan Keenam,
Hahaha saya merasa lucu dengan semua ini, ada angin apa hingga saya bisa berpacaran selama ini? Enam bulan bukan waktu yang sebentar untuk saya yang terbilang cepat merasa bosan dengan sesuatu.
Setengah tahun sudah dilewati, luar biasa sekali, air mata sudah tidak jarang untuk jatuh. Saya selalu memikirkan masa depan hubungan ini, apakah berlanjut atau selesai?

Bulan Ketujuh,
Ternyata berlanjut, masih tahan hingga bulan ketujuh ini, semakin lucu, semakin bahagia, namun semakin takut, pikiran saya hanya fokus ke laki-laki ini, tidak sedikit cobaan dan godaan yang datang, tidak sedikit waktu yang terbuang untuk memikirkan suatu hal yang negatif, yang membunuh pikiran sendiri. Namun saya memaksakan untuk terus berdiri.

Bulan Kedelapan,
Hari ini 18 Mei 2016, sudah memasuki bulan ke-8, ketika saya menulis ini, saya sengaja membuat kekasih saya marah dan kesal, apa dia tahan dengan kekacauan yang saya buat? Hehehe.
Dari awal menjalin hubungan hingga sekarang, banyak hal yang membuat saya kaget, sebelum kami kenal ternyata dulu kami pernah berada disuatu tempat yang sama, bahkan itu bukan sekali tapi berkali-kali, seperti disebuah studio tempat Papa saya latihan ngeband, diberbagai acara-acara musik, disebuah tukang Es Tebu seberang kantor Mama saya, itu sudah bertahun-tahun yang lalu, tapi kenapa baru dipertemukan kemarin-kemarin?
Kesamaan dari diri kami adalah salah satu faktor yang membuat saya selalu nyambung jika berbicara dengan dia, mulai dari musik, film, hobi, bahkan sifat-pun sama. Kelucuan apa lagi ini? Apa kita bisa selalu menyatu dengan semua yang serba sama ini? Tidak ada yang bisa menebak karena semua ada di bawah kendali kami berdua.

Selamat 8 bulan sayang, untuk kamu yang sedang membaca tulisan ini, untuk kamu Berny Rinmodata. Ratusan kilometer telah kita lalui sayang, tapi masih ada jutaan kilometer yang harus kita lalui lagi, tangis dan tawa sudah menjadi teman baik kita, jangan lupa diri karena tawa itu dan jangan pasrah karena tangis itu sayang. Terima kasih untuk kamu, seseorang yang sudah menemani saya untuk menghabiskan waktu, membunuh kebosanan, mengejar senja, menjemput saya di pagi pagi buta, memulangkan saya saat sudah gelap gulita, teman untuk mendengarkan lagu dan mengomentarinya, teman yang siap untuk mendengarkan cerita-cerita basi dihidup saya, teman untuk menumpahkan air mata, teman untuk jalan jalan mengelilingi ibukota, dan teman untuk menertawakan kehidupan.

Adanya kamu dihidup saya membuat semua jauh lebih sempurna, terimakasih untuk kesempurnaan yang sudah kamu berikan. Kamu bukan sekedar kekasih, teman, atau sahabat, kamu adalah semesta dihidup saya. Teruslah menjadi semesta saya hingga rambut ini mulai berubah menjadi putih dan tipis, teruslah membuat saya tertawa dan menangis bahagia agar saya bisa selalu memeluk dan merasakan kamu dihidup saya.

Angka 8 adalah angka unik yang dibuat menyatu dan tidak terputus. Itulah alasan saya baru menumpahkan semuanya di bulan ke-8 ini, saya berharap kita bisa selalu menyatu seperti angka 8 = 18.
Terimakasih jika sudah membaca tulisan ini, walaupun saya tau bahwa kata-kata indahpun tidak akan bisa mewakili betapa indahnya sosokmu untuk saya, bahwa kata dan kalimat ini tidak akan cukup untuk menjelaskan betapa sempurnanya kamu. Terimakasih semesta.

Aku selalu cinta kamu, Berny Rinmodata.



(sayang, kalo udah baca ini, kabarin aku ya, i love you, jangan ngambek lagi ya semestaku #asique)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar